Catatan Harian M. FIlza Ali Yaghzan

04 February 2007

Bencana Nasional

Baru saja negeri ini dilanda kekeringan yang berdampak pada kekurangan air, gagal panen dan hal-hal lain yang berkaitan dengan air. Kini giliran dilanda banjir bandang. Ada apa dengan pengelolaan sumber daya alam di negeri ini? Bagaimana kinerja aparat dalam menata negeri ini khususnya yang berkaitan dengan tata kota dan lingkungan??? Sungguh ironi negeri yang kaya sumber alam, tanahnya subur loh jinawi gemah ripah sekarang tiada henti dirundung bencana...


Tsunami di Aceh dan Pangandaran, Tanah Longsor di Sumatera Utara, Jawa Tengah, Sulawesi, Gempa bumi di Yogyakarta dan Jawa Tengah, sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Maluku dan Papua, kebakaran hutan Kalimantan dan Sumatera, Lumpur panas Sidoarjo, kecelakaan kereta api dan pesawat udara serta bencana lain yang menimpa negeri ini seolah tiada mau berhenti...

Banjir bandang yang menimpa sebagian besar wilayah Jakarta, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi seakan mengingatkan kita akan datangnya hadiah tahunan yang biasa kita dapatkan di awal tahun. Baru saja kita merayakan pergantian tahun baru dengan pesta pora, senang-senang, joget ria, ngebor bersama bahkan dengan sesuatu yang di luar susila (mabuk-mabukan), cium-siuman dan pergaulan bebas lainnya.

Sekarang kita kembali pada kesedihan, penderitaan dan tangisan anak kecil, orang tua, wanita yang tak berdaya dan para kaum duafa... Sedih memang tapi inilah yang kita hadapi. Kita semua tidak menginginkan hal ini bahkan untuk membayangkan saja kita pasti ngeri....

Banjir bukanlah masalah baru di negeri ini, hampir tiap musim penghujan datang banjir selalu mampir di negeri ini. Hal ini ditengarai karena hilangnya hutan sebagai penyangga utama negeri ini mulai terkikis habis. Menurut BSalah satu staff Badan Meteologi dan Geofisika diperkirakan hutan di Indonesia tinggal 15 %. Ini jelas menjadi masalah utama negeri ini...

Yah, gundulnya hutan memang dianggap sebagai penyebab utama berbagai bencana di negeri ini. Di sisi lain gaya hidup masyarakat juga ditengarai menjadi katalis dalam rusaknya alam. Kesadaran untuk hidup bersih, membuang sampah pada tempatnya, tertib dan taat pada hukum juga masih sangat rendah sehingga wajar dengan kondisi alam yang rusak dipercepat oleh gaya hisup yang destruktif akan memicu datangnya bencana...

Semua ini tentu saja tidak terlepas dari tanggung jawab pemerintah dalam mengelola negeri ini. Hukum yang lemah, KKN yang merajalela serta keperpihakan pemerintah pada kepentingan tertentu menjadi petaka bagi negeri ini. Demikianlah yang menjadi soorotan berbagai media Indonesia selama 5 tahun terakhir.

Lengkaplah sudah, kerusakan hutan ditambah dengan pola gaya hidup destruktif dan pemerintah yang lemah dalam penegakan hukum dan pemberantasan KKN menjadikan negeri ini tidak bisa lepas dari bencana dan malpapetaka.

Semoga kita semua menyadari akan pentingnya ketiga hal di atas...



Baca Selengkapnya